MERAWAT KOMPONEN PENTING PONSEL

Ponsel tersusun dari beragam komponen yang saling terkait satu sama lain. Jika salah satu komponennya hilang atau rusak, kinerjanya pun jadi tak sempurna. Misalnya board PCB beserta IC-ICnya, LCD, keypad, joystick, body atau casing hingga baterai. Sebagian besar komponen tersebut rentan terhadap cairan, debu, goresan bahkan guncangan sekali pun. Ada beberapa trik khusus untuk merawat komponen-komponen ini. Terlebih pada ponsel-ponsel yang terbilang lawas, jika kondisinya tetap baik dan terawat hasilnya akan terlihat apik. Ponsel yang terawat baik, tentunya bernilai tinggi jika Anda berniat menjualnya kelak.

LCD (Liquid Crystal Display)

Bagian ponsel yang cukup sensitif terhadap debu, cairan dan tekanan ini merupakan perangkat tipis yang terbuat dari kombinasi kristal dan cairan beragam warna termasuk monokrom yang juga dialiri listrik dalam jumlah kecil. Untuk perawatannya, diperlukan penanganan khusus agar tak terjadi kerusakan yang lebih parah lagi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait LCD:

1. Untuk ponsel yang masih dalam masa garansi, sebaiknya jangan melakukan modifikasi (perubahan) apapun di luar petunjuk penggunaan yang tertera dalam buku panduan. Misalnya, ingin mengikuti tren gonta-ganti lampu layar yang menyebabkan garansi akan hilang. Selain hangusnya garansi, gonta-ganti lampu yang bukan aksesoris resmi bisa menimbulkan resiko kerusakan yang serius pada ponsel.

2. Umumnya, untuk ponsel yang telah melewati masa edarnya (lebih dari satu tahun pemakaian) akan sering mengalami gangguan di LCD. Mulai dari pudarnya kontras dan kecerahan layar, hingga matinya layar. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya gantilah contact LCD di service centre resmi atau pusat perbaikan ponsel yang dapat dipercaya.

3. Sebisa mungkin hindarkan ponsel dari guncangan yang terlalu keras dan sering, apalagi sampai terjatuh karena akan menyebabkan contact LCD menjadi rusak.

4. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari yang terlalu menyengat. Sebab kondisi ini bisa menyebabkan berkurangnya kinerja kualitas kristal pada LCD.

5. Pastikan pula tempat penyimpanan ponsel Anda tidak terlalu panas atau dingin, karena bisa mengakibatkan LCD menjadi buram yang disebabkan membekunya atau keringnya cairan di dalam LCD.

6. Jika ingin mengganti casing, pastikan ukuran dan tipenya sesuai, dan lebih baik yang orisinil (asli).

Merawat LCD

Untuk LCD yang sudah terlihat agak kotor atau berdebu, ada beberapa yang bisa dilakukan:

1. Sebelum proses pembersihan dilakukan, pastikan ponsel dalam keadaan mati. Selanjutnya lepas casing dengan hati-hati. Jika takut merusak bagian lain, sebaiknya minta tolong ke orang lain yang lebih ahli.

2. Untuk membersihkan LCD, Anda bisa memanfaatkan cairan pembersih lensa. Teteskan sedikit saja, untuk menghindari adanya cairan yang masuk lewat celah samping LCD. Atau Anda bisa meneteskannya di tisu atau kain berbahan lembut terlebih dahulu.

3. Gosok perlahan-lahan di seluruh permukaan LCD secara berulang-ulang.

4. Jangan menekan LCD terlalu keras, untuk menghindari kerusakan atau bahkan pecah. Jika pecah, cairan LCD akan keluar dan dijamin gambar tidak akan muncul.

5. Untuk perawatan lainnya, sebaiknya lapisi kaca casing dengan pelindung kaca (Screen Guard) untuk menghindari goresan.6. Jika terlanjur tergores, untuk menyamarkannya Anda bisa mengoleskan minyak telon di permukaan kaca. Jangan terlalu banyak atau tebal, diamkan beberapa saat hingga agak mengering. Selanjutnya bersihkan sisa-sisa minyak tersebut dengan tisu kering.

Keypad dan Joystick

Keypad dan Joystick merupakan sarana akses ke menu-menu ponsel, bisa berbahan karet atau plastik. Sebagian besar keypad ponsel memilki sistem kontak langsung dengan board, berupa konduktor berbahan karbon tipis. Bagian inilah yang paling sering aus atau terkikis, yang bisa menyebabkan keypad tidak responsif. Faktor debu dan kotoran pun bisa menyebabkan keypad dan joystick kurang responsif.

Cara Perawatannya:

1. Untuk keypad yang konduktor karbonnya telah terkikis, bisa memanfaatkan pensil berbahan grafit dengan kekerasan karbon tingkat tinggi (biasa digunakan oleh tukang bangunan) sebagai penambal. Prosesnya, setelah melepas keypad dari konektornya, Anda akan mendapatkan bagian bulat berwarna hitam. Di tempat inilah pensil tersebut digesek-gesekkan, hingga sebagian grafitnya menempel. Usahakan jangan terlalu ditekan.

2. Cara lain supaya keypad tetap lancar, sebaiknya jangan terlalu keras menekannya. Tetapi lakukan penekanan tombol dengan normal.

3. Sebaiknya gunakan joystick seperlunya saja dan jangan terlalu sering menggunakannya untuk bermain game.

4. Pada ponsel yang bagian keypadnya renggang, sebaiknya lakukan pembersihan secara rutin. Untuk menghilangkan debu, bisa menggunakan kain atau kapas.

5. Simpan ponsel di dalam sarung ponsel, untuk menghindari masuknya debu.

Baterai

Secara umum, baterai ponsel terdiri dari 4 jenis: NiCD (NiCad/Nickel Cadmium), NiMH (Nickel Metal Hydride), Li-Ion (Lithium Ion), dan Li-Poly (Lithium Polymer). Karena perbedaan tersebut, proses penanganannya pun beragam.

NiCD (NiCad/Nickel Cadmium)
Baterai jenis ini merupakan yang pertama beredar. Karena kapasitasnya yang besar, baterai ini cocok untuk ponsel lama yang bertenaga besar. Sepadan untuk ukuran dan kapasitasnya. Proses pengisian ulangnya pun cukup merepotkan. Untuk baterai baru, charge selama 12 jam nonstop. Selanjutnya pengisian ulang bisa dilakukan saat dayanya benar-benar habis. Karena baterai NiCD memiliki permanent memory effect, semakin lama kapasitasnya akan menurun jika pengisian belum kosong benar.

NiMH (Nickel Metal Hydride)
Generasi kedua baterai isi ulang ini memiliki memory effect bersifat temporary, jadi lebih fleksibel ketimbang jenis NiCD. Untuk kali pertama, Anda bisa mengisinya paling tidak 12 jam. Tanpa perlu mendischargenya di dekstop charger, layaknya baterai NiCD. Untuk pengisian ulang tak perlu menunggu benar-benar habis, namun dengan konsekuensi akan terasa cepat habis. Namun hal ini hanya berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuannya akan normal kembali.

Li-Ion (Lithium Ion)
Ketimbang dua generasi sebelumnya, tipe ini tanpa disertai memory effect. Jadi Anda bisa mengisi ulangnya tanpa menunggu baterai habis. Namun dengan ukuran yang lebih kecil dan ringan, perlu dilakukan perawatan khusus. Untuk pengisian awal, lakukan sesuai petunjuk manual atau sampai lampu indikator baterai ponsel menandakan 'full'. Sayangnya baterai Li-Ion memiliki siklus hidup yang lebih pendek. Bahkan overcharge baterai Li-Ion akan menurunkan kemampuannya, ketimbang jenis NiCD atau NiMH.

Li-Poly (Lithium Polymer)
Inilah generasi paling baru baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan, keunggulannya di atas baterai Li-Ion. Untuk perawatan baterai Lithium Polymer, tak jauh beda dengan Lithium Ion. Namun penanganannya harus lebih ekstra hati-hati. Mengingat sifatnya yang 'liquid', dengan tekanan yang cukup keras bisa menyebabkan bentuk baterai berubah.